Jumat, 07 Juni 2013

unsur-unsur iklim




Unsur- Unsur Iklim, Kendali Iklim dan Iklim Yang Dihasilkan


Ada beberapa unsur yang mempengaruhi iklim, yaitu suhu udara, tekanan udara, kelembaban udara, curah hujan, radiasi surya, lama penyinaran, angin, dan evapotranspirasi potensial

1.      Suhu Udara
Suhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara. Alat untuk mengukur suhu udara atau derajat panas disebut thermometer. Biasanya pengukuran dinyatakan dalam skala Celcius (C), Reamur (R), dan Fahrenheit (F). Suhu udara tertinggi di muka bumi adalah di daerah tropis (sekitar ekuator) dan makin ke kutub, makin dingin. Di lain pihak, pada waktu kita mendaki gunung, suhu udara terasa dingin jika ketinggian bertambah. Kita sudah mengetahui bahwa tiap kenaikan bertambah 100 meter, suhu udara berkurang (turun) rata-rata 0,6o C. Penurunan suhu semacam ini disebut gradient temperatur vertikal atau lapse rate. Pada udara kering, besar lapse rate adalah 1o C.
Suhu udara diukur dengan termometer, kertas yang berisikan catatan suhu disebut termogram. Macam-macam termometer dan dapat digunakan untuk mengukur suhu udara, yaitu termometer air raksa, maksimum, miminum, maksimum dan minimum. Tipe six belani, binetal, bourdan, dan termometer tahanan, di bawah ini digambarkan termometer maksimum-minimum tipe six belani. Pengukuran suhu udara dilakukan secara terus menerus selama 24 jam sehingga didapatkan suhu rata-rata harian. Ini digunakan untuk menentukan suhu bulanan, suhu rata-rata bulanan digunakan untuk menentukan suhu tahunan dan suhu rata-rata bulanan diambil selama satu tahun dan suhu rata-rata tahunan diambil selama beberapa tahun.
Suhu udara, diukur dengan termometer. Suhu udara harian diperoleh dengan menentukan rata-rata suhu sepanjang hari, demikian pula suhu bulanan dan tahunan. Dari catatan suhu harian didapatkan:
-          menjelang hujan, suhu udara meningkat karena radiasi matahari tertahan oleh awan.
-          Suhu udara dataran rendah lebih tinggi dari suhu udara di dataran tinggi.
-          Suhu udara daerah tropik lebih tinggi dari daerah sedang dan kutub.

Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya suhu udara suatu daerah adalah:
a.        Lama penyinaran matahari.
b.       Sudut datang sinar matahari.
c.       Relief permukaan bumi.
d.      Banyak sedikitnya awan.
e.       Perbedaan letak lintang.

Iklim adalah sintesis atau kesimpulan atau rata-rata perubahan unsur-unsur cuaca (hari demi hari dan bulan demi bulan) dalam jangka panjang di suatu tempat atau pada suatu wilayah.Sintesis tersebut dapat diartikan pula sebagai nilai statistik yang meliputi antara lain nilai rata-rata, maksimum, minimum, frekuensi kejadian, atau peluang kejadian dari cuaca. Iklim dapat pula diartikan sebagai pola kebiasaan serta perubahan cuaca di sutau tempat atau wilayah.












                                                                                                      

2.      Tekanan udara
                 Adalah udara yang mempunyai massa sehingga dapat menekan permukaan bumi. Alat untuk mengukur tekanan udara disebut barometer. Barometer ditemukan oleh Torricelli pada tahun 1644, hasil penemuan alat pengukur tekanan udara y lain adalah barometer anaroid, barometer ini mudah dibawa ke lain tempat dan dapat juga digunakan untuk mengukur tinggi tempat di atas permukaan air laut. Garis-garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai tekanan udara yang sama disebut Isobar.
                 Tekanan udara diukur dengan barometer. Makin tinggi suatu tempat tekanan udaranya makin berkurang, karena lapisan udara makin tipis. Tekanan udara mempunyai satuan cm Hg, dengan standar pengukuran adalah tekanan udara permukaan laut sebesar 76,0 cm Hg. Satuan yang lain adalah milibar (mb) dimana 1 cm Hg = 13,3 mb. Jenis barometer yang mudah dipindah-pindah adalah barometer aneroid. Barometer aneroid yang dapat dipakai mengukur ketinggian dari permukaan laut disebut altimeter.

3.      Kelembaban udara
      Kelembaban udara adalah banyaknya uap air yang terkandung dalam udara. Jumlah uap air maksimum yang dikandung udara disebut udara jenuh.  Kelembaban mutlak adalah banyaknya uap air (dalam gram) yang terkandung dalam 1 m3 udara. Kelembaban relatif adalah perbandingan antara massa uap air yang ada di udara dan massa uap air yang dikandung oleh udara jenuh. RH = m/ms x 100%. Kelembaban relatif dipengaruhi oleh:
-          kandungan uap air, makin banyak makin tinggi
-          suhu udara, udara dingin akan makin tinggi.
Bila udara terus mendingin menyebabkan kelebihan uap air yang dikandung udara mengembun, menghasilkan bintik-bintik air yang melayang di udara (awan/embun). Bila terus bertambah banyak akhirnya akan turun menjadi hujan. Alat untuk mengukur kelembaban relatif udara disebut higrometer, yang bekerja berdasarkan sifar rambut ketika basah dan kering.
Ada 2 macam yaitu kelembaban absolut (mutlak) dan kelembaban relatif (nisbi). Kelembaban absolut adalah banyaknya uap air yang terdapat dalam 1 meter kubik udara. Sedangkan kelembaban relatif adalah perbandingan antara jumlah uang air yang ada dalam udara pada volume dan suhu, alat pengukur kelembaban relatif disebut higrometer.

4.      Curah Hujan
Mengingat iklim adalah sifat cuaca dalam jangka waktu panjang pada tempat tertentu atau daerah yang luas, maka data cuaca yang digunakan hendaklah mewakili keadaan atmosfer seluas mungkin di tempat atau wilayah yang bersangkutan. Demikian pula datanya haruslah murni dan terhindar dari gangguan lokal.  Pada prinsipnya data iklim harus terbentuk dari data cuaca yang dapat mewakili  (representative) secara benar keadaan atmosfer suatu tempat atau wilayah luas dan dalam jangka waktu sepanjang mungkin. Orgainsasi Meteorologi Sedunia (World Meteorological Organization, WMO) merekomendasikan jangka waktu minimum 30 tahun.

1)       Hujan Konvektif, Terjadi di daerah tropis pada musim kemarau dimana udara yang berada dekat dengan permukaan tanah mengalami pemanasan yang intensif. Pemanasan menyebabkan rapat massa berkurang, sehingga udara basah naik ke atas dan mengalami pendinginan sehingga terjadi pendinginan dan kondensasi.
2)      Hujan Siklonik, Terjadi jika massa udara yang relatif ringan bertemu dengan massa udara yang relatif berat, maka udara panas yang lembab dan ringan akan bergerak ke atas udara yang dingin dan berat sehingga terjadilah kondensasi dan terjadilah hujan. Hujan siklonik mempunyai sifat terjadi dalam waktu pendek dan penyebaran terbatas.
3)      Hujan Orografik, Jika massa udara lembab terangkat ke atas oleh angin yang terangkt karen adanya gunung, pegunungan, daratan tinggi sehingga terbentuk awan dan hujan. Sisi gunung yang dilalui oleh udara tersebut banyak mendapat hujan yang disebut lereng hujan sedangkan sisi belakangnya yang dilalui udara kering disebut lereng bayangan hujan.
















       

5.      Radiasi Surya
Radiasi surya merupakan sumber energi utama kehidupan di muka bumi ini. Setiap waktu hampir terjadi perubahan penerimaan energi radiasi surya yang dapat mengaktifkan melekul gas atmosfer sehingga terjadilah pembentukan cuaca. Cuaca adalah keadaan fisik atmosfer jangka pendek dan mencakup wilayah yang relatif sempit. Perubahannya dapat dirasakan (kualitatif) dan diukur (kuantitatif). Keadaan unium rata-rata jangka panjang kondisi cuaca membentuk suatu pola yang dinamakan iklim. Jadi iklim adalah keadaan unsur cuaca rata-rata dalam waktu yang relatif panjang, dengan unsur-unsur sebagai berikut: radiasi surya, suhu udara, kelembaban nisbi udara, tekanan udara, angin, curah hujan, evapotranspirasi dan keawanan. Unsur cuaca/iklim bervariasi menurut waktu dan tempat, yang disebabkan adanya pengcndali iklim/cuaca (climatic controls).
Radiasi surya merupakan unsur iklim/cuaca utama yang akan mempengaruhi keadaan unsur iklim/cuaca lainnya. Perbedaan penerimaan radiasi surya antar tempat di permukaan bumi akan menciptakan pola angin yang selanjutnya akan berpengaruh terhadap kondisi curah hujan, suhu udara, kelembaban nisbi udara, dan lain-lain. Pengendali iklim suatu wilayah berbeda dari pengendali iklim di bumi secara menyeluruh. Pengendali iklim bumi yang dikenal sebagai komponen iklim terdiri dari lingkungan atmosfer, hidrosfer, litester, kriosfer, dan biosfer. Dalam hal ini akan terjadi hubungan interaksi dua arah di antara ke lima jenis lingkungan tersebut dengan unsur iklim/cuaca. Kondisi iklim/cuaca akan mempengaruhi proses-proses fisika, kimia, biologi, ekofisiologi, dan kesesuaian ekologi dari komponen lingkungan yang ada.

6.      Lama Penyinaran
      Matahari merupakan sumber panas. Pemanasan udara dapat terjadi melalui dua proses pemanasan, yaitu pemanasan langsung dan pemanasan tidak langsung.
a.       Pemanasan secara langsung
Pemanasan secara langsung dapat terjadi melalui beberapa proses
sebagai berikut:
1)      Proses absorbs adalah penyerapan unsur-unsur radiasi matahari, misalnya sinar gama, sinar-X, dan ultra-violet. Unsur unsur yang menyerap radiasi matahari tersebut adalah oksigen, nitrogen, ozon, hidrogen, dan debu.
2)      Proses refleksi adalah pemanasan matahari terhadap udara tetapi dipantulkan kembali ke angkasa oleh butir-butir air (H2O), awan, dan partikel-partikel lain di atmosfer.
3)      Proses difusi. Sinar matahari mengalami difusi berupa sinar gelombang pendek biru dan lembayung berhamburan ke segala arah. Proses ini menyebabkan langit berwarna biru.
b.      Pemanasan tidak langsung
Pemanasan tidak langsung dapat terjadi dengan cara-cara berikut:
1)      Konduksi adalah pemberian panas oleh matahari pada lapisan udara bagian bawah kemudian lapisan udara tersebut memberikan panas pada lapisan udara di atasnya.
2)      Konveksi adalah pemberian panas oleh gerak udara vertikal ke atas.
3)      Adveksi adalah pemberian panas oleh gerak udara yang horizontal (mendatar).
4)      Turbulensi adalah pemberian panas oleh gerak udara yang tidak teratur dan berputar-putar ke atas tetapi ada sebagian panas yang dipantulkan kembali ke atmosfer.

7.      Angin
      Adalah aliran udara dari tempat yang satu ke tempat yang lain. Angin dapat terjadi jika ada faktor-faktor yang menyebabkan angin mempunyai arah dan kecepatan. Biasanya untuk menentukan arah angin, digunakan bendera angin, dan kantong angin. Arah bendera angin selalu menunjuk arah angin tersebut datang, kecepatan angin diukur dengan anemometer dan hasil catatannya disebut anemoram. Satuan kecepatan angin adalah km per jam atau knot (1 knot = 1,854 per jam).
 


















8.      Evapotranspirasi



 



                                                                               















Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar